IMUNISASI DASAR PADA ANAK, JADWAL DAN JENIS VAKSIN IMUNISASI YANG WAJIB DIBERIKAN

IMUNISASI DASAR PADA ANAK, JADWAL DAN JENIS VAKSIN IMUNISASI YANG WAJIB DIBERIKAn

Imunisasi Dasar - Imunisasi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit dengan cara memberikan mikroorganisme bibit penyakit berbahaya yang telah dilemahkan (vaksin) kedalam tubuh sehingga merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap jenis antigen itu dimasa yang akan datang.

Imunisasi bisa saja diberikan pada semua umur. hanya saja beberapa imunisasi efektif diberikan pada usia tertentu. ada yang pada bayi, anak-anak, remaja bahkan Manula. tergantung jenis imunisasi yang diinginkan. Bahkan sekarang ini sedang populer nya Vaksin HPV untuk mencegah kanker servik yang diberikan pada wanita umur 11-26 tahun.

Tetapi pada artikel ini kita hanya lebih fokus membahas tentang imunisasi dasar pada bayi dan balita saja. Imunisasi dasar pada bayi yaitu upaya pencegahan penyakit dengan cara pemberian beberapa vaksin imunisasi  dasar yang harus diberikan pada bayi melalui oral maupun dengan cara penyuntikan.

PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DAN BALITA.

Inilah beberapa alasan Kenapa imunisasi dasar penting untuk diberikan?
  1. Imunisasi diberikan agar bayi siap dengan lingkungan baru (luar kandungan) karena tidak ada lagi kekebalan tubuh alami yang di dapatkan dari ibu seperti saat masih dalam kandungan.
  2. Apabila tidak dilakukan vaksinasi dan kemudian terkena kuman yang menular, kemungkinan tubuhnya belum kuat melawan penyakit tersebut.

Manfaat imunisasi dasar lainnya

1. Untuk menjaga daya tahan tubuh anak.

2. Untuk mencegah penyakit-penyakit menular yang berbahaya

3. Untuk menjaga anak tetap sehat

4. Untuk mencegah kecacatan dan kematian.

5. Untuk menjaga dan Membantu perkembangan anak secara optimal. Dan lain-lain

Bagaimana vaksin imunisasi bekerja

Di dalam Vaksin imunisasi terdapat mikroorganisme penyebab penyakit yang telah dilemahkan. Cara kerja vaksin imunisasi yaitu dengan menipu tubuh untuk merangsang sistem pertahanan tubuh.
Pada saat vaksinasi dilakukan setelah kuman-kuman tersebut ada didalam tubuh maka sistem pertahan tubuh akan melakukan perlawanan terhadap ''invasi' antigen ini sehingga sistem pertahanan tubuh bisa mengidentifikasi antigen tersebut dan mempunyai kemampuan melawan dimasa yang akan datang (Imunitas)

Jadwal pemberian imunisasi dasar harus diberikan?

Program Imunisasi indonesia mengacu pada dua jadwal. tabel Yang pertama jadwal yang di terbitkan oleh kementrian kesehatan indonesia, kemudian satu lagi rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
 Jadwal Imunisasi Dasar Pada Bayi
kementrian kesehatan indonesia, jadwal imunisasi dasar pada anak
Jadwal Imunisasi dari kementrian kesehatan indonesia
Imunisasi Dasar pada anak, jadwal dan jenis vaksin imunisasi yang wajib diberikan
Jadwal tabel imunisasi bayi oleh IDAI

kenapa ada dua jadwal imunisasi. saya harus pilih yang mana dong?

Terserah anda mau pilih yang mana karena Secara garis besar kedua jadwal imunisasi tersebut sama saja. Hanya ada beberapa perbedaan kecil. Menurut penelitian para ahli kesehatan kedua jadwal imunisasi tersebut sama-sama efektif mencegah penyakit. Hanya saja Pada jadwal imunisasi rekomendasi IDAI  tercantum beberapa vaksin tambahan Selain dari 5 jenis vaksin dasar pokok seperti yang di wajibkan oleh kemenkes RI.

Dimana imunisasi bisa lakukan?

Program imunisasi dasar di indonesia saat ini bisa di dapatkan secara gratis dan seluruh biaya ditanggung melalui anggaran dan kebijakan pemerintah. imunisasi bisa di lakukan melalui Rumah sakit, puskesmas dan posyandu. Selain itu imunisasi juga bisa dilakukan di klinik-klinik kesehatan lain.

Jenis Vaksin imunisasi dasar yang wajib di berikan pada anak

1. Vaksin Hepatitis B

Virus hepatitis B adalah virus yang menyebabkan penyakit hepatitis B atau lebih dikenal dengan nama penyakit kuning. Penyakit ini sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan pada hati. Pemberian vaksin 3 kali pada bayi terbukti mampu mencegah penyakit hepatitis B sampai 75 %.

2. DPT Vaksin.

Vaksin ini merupakan gabungan dari 3 vaksin yaitu Difteri, Pertussis, dan Tetanus (DPT). Difteri merupakan penyakit dari basil Difteri yang bisa menyebabkan kerusakan jantung dan sataf. Pertussis yaitu penyakit batuk rajan yang sangat menular penyakit inj sering juga disebut batuk 100 hari. Tetanus disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut dengan Clostridium tetani ditandai dengan kekakuan otot gejala penyakit tetanus hampir sama dengan Epilepsi.

3. Vaksin Polio

Penyakit polio adalah penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada anak. Menurut penelitian vaksin polio terbukti  90 % efektif untuk mencegah infeksi polio pada anak.

4. Vaksin Campak

Campak adalah salah satu jenis Penyakit kulit yang menular berakibat fatal terutama pada anak-anak. Menurut penelitian Vaksin ini dapat mencegah infeksi campak hingga 90 persen.

5. Bacille Calmette Guerin (BCG)

Vaksin berguna untuk mencegah penyakit tuberculosis (TBC) yaitu penyakit infeksi Mycobacterium tuberculosis. Kuman ini Merupakan kuman yang sangat berbahaya dan tidak mudah untuk di mati kan.

6. Vaksin HiB

Vaksin ini  diberikan untuk melakukan pencegahan penyakit meningitis dan pneumonia. Yang di sebabkan oleh infeksi bakteri Haemofillus Influenza B. Sangat berbahaya karena telah menyebabkan kematian 386.000 anak tiap tahunnya.

7.  Vaksin Rotavirus

80 % diare pada anak disebabkan oleh virus Rotavirus yang menyebabkan gangguan pada sistem sistem pencernaan. Diare yang tidak mendapatkan penanganan medis bisa mrnyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah kekurangan cairan ekektrolit di dalam tubuh sehingga organ tubuh tidak bisa berfungsi secata maksimal. Dehidrasi berat berakibat kematian.

Pertanyaan-pertanyaan seputar imunisasi.

berikut ini beberapa jenis Pertanyaan yang sering ditanyakan para ibu-ibu tentang imunisasi:

1. Jika anak telah terkena campak. masih perlukah kita beri imunisasi untuk campak.. 
Jawabannya : Masih... karena ada beberapa jenis penyakit yang mempunyai gejala seperti penyakit campak. terkadang dokter pun sering tertipu.  jadi tetap berikan Imunisasi campak.

2. Apa hanya 7 jenis vaksin yang penting untuk anak.
Jawabannya : Tidak... karena masih banyak vaksin lainnya. dan semua vaksin penting dan berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit. Vaksin imunisasi sengaja dibuat untuk mencegah penyakit yang membahayakan jiwa dan beresiko menyebabkan kecacatan.

3. Jika Anak sedang sakit batuk dan pilek bolehkah imunisasi?
Jawabannya - Boleh-boleh saja. tetapi biasanya imunisasi pada saat demam sebaiknya jangan diberikan, karena takutnya akan akan bertambah parah demamnya akibat efek samping Imunisasi.

4. Anak saya ketinggalan imunisasi itu, dan sekarang umurnya sekian, apakah masih bisa diberikan imunisasi tersebut.
Jawabannya... Bisa. Segera berikan imunisasi dan konsultasi lebih lanjut dengan petugas kesehatan. bahkan Banyak vaksin lain yang malah masih diberikan pada orang dewasa Hanya untuk  rotavirus yang harus selesai pada usia maksimal 32 minggu untuk rotateq, lalu 24 minggu untuk rotarix.

5. Kenapa imunisasi ada efek samping. apakah berbahaya dan apakah Aman?
Jawabannya : Memang benar. hampir semua vaksin ada efek samping nya. namun penelitian terhadap sebuah vaksin merupakan penelitian yang paling mendalam dan harus terbukti aman serta efektif sebelum vaksin tersebut mendapat persetujuan lembaga pengawasan obat. jadi Imunisasi itu aman-aman saja selama vaksin yang dipakai merupakan vaksin yang telah mendapat persetujuan dan mempunyai lisensi yang jelas.

Read Users' Comments (0)

Peran bidan sebagai pelaksana

A. Peran Bidan
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat (Tim Media pena,2002 : 112 )
Peran bidan yang diharapkan adalah:
1. Sebagai pelaksana,
Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas ketergantungan
a. Tugas MandiriPrimer
Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai            kewenangannya, meliputi:
1)      Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang                    diberikan.
2)      Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan                          mereka sebagai klien
3)      Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
4)      Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan                            dengan melibatkan klien /keluarga
5)      Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6)      Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan                        melibatkan klien /keluarga
7)     Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang                                            membutuhkan pelayanan KB.
8)     Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem                          reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas.
b. Tugas Kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya   dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan
1)      Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai                fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
2)      Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan                   pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan                                 kolaborasi
3)      Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan                   resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan                           pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
4)      Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko                 tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang                     memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
5)      Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami                   komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama           dengan tindakan kolaborasi dengan meliatkan klien dan keluarga
6)      Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang                 mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan             kolaborasi dengan melibatkan keluarga
c. Tugas Ketergantungan / Merujuk
yaitu tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang
dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisintal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya.
1)      Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai                 dengan fungsi  rujukan keterlibatan klien dan keluarga
2)      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu                   hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
3)      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa               persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
4)      Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu                   dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan                         dengan melibatkan klien dan keluarga
5)      Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan                     kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan                           melibatkan keluarga
6)      Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu               dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
Langkah yang diperlukan dalam melakukan peran sebagai pelaksana:
1.    Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien
2.    Menentukan diagnosa / masalah
3.    Menyusun rencana tindakan  sesuai dengan masalah yang dihadapi
4.    Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun
5.    Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
6.    Membuat rencana tindak lanjut tindakan

7.    Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga

Read Users' Comments (0)

Tanda bahaya dan komplikasi masa nifas


TANDA BAHAYA DAN KOMPLIKASI MASA NIFAS


PENGERTIAN MASA NIFAS
Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau  40 hari
Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandung kembali seperti pra hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu
P
PERIODE MASA NIFAS
Masa nifas ini dibagi dalam 3 periode antara lain :
  1. Purperium dini
Kepulihan di mana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan2.
  1. Purperium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yanmg lamanya 6-8 minggu
  1. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila ibu hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi
PENGELUARAN LOCHEA
Pengeluaran lochea terdiri dari :
1). Lochea rubra : hari ke 1 – 2.
Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix kaseosa, lanugo, dan mekonium.
2). Lochea sanguinolenta : hari ke 3 – 7
Terdiri dari : darah bercampur lendir, warna kecoklatan.
3). Lochea serosa : hari ke 7 – 14.
Berwarna kekuningan.
4). Lochea alba : hari ke 14 – selesai nifas
Hanya merupakan cairan putih lochea yang berbau busuk dan terinfeksi disebut lochea purulent.
TUJUAN ASUHAN NIFAS
Tujuan Asuhan Nifas
Asuhan nifas bertujuan untuk :
  • Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.
  • Melaksanakan skrining yang komprehensip, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
  • Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi yang sehat.
  • Memberikan pelayanan KB.
  • Mempercepat involusi alat kandung.
  • Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium.
  • Melancarkan fungsi alat gastro intestinal atau perkamihan.
  • Meningkatkan kelancaran peredarahan darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.
PERUBAHAN- PERUBAHAN YANG TERJADI PADA MASA NIFAS
Pada masa nifas, alat genetalia external dan internal akan berangsur– angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil.
  1. Corpus uterus
Setelah plasenta lahir, uterus berangsur – angsur menjadi kecil sampai akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
  1. Endometrium
Perubahan–perubahan endometrium ialah timbulnya trombosis degenerasi dan nekrosis di tempat inplantasi plasenta.
Hari I : Endometrium setebal 2 – 5 mm dengan permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin.
Hari II : Permukaan mulai rata akibat lepasnya sel – sel dibagian yang mengalami degenerasi.
  1. Involusi tempat plasenta.
Uterus pada bekas inplantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan menonjol ke dalam cavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, penonjolan tersebut dengan diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan 6 minggu telah mencapai 24 mm.
  1. Perubahan pada pembuluh darah uterus.
Pada saat hamil arteri dan vena yang mengantar darah dari dan ke uterus khususnya ditempat implantasi plasenta menjadi besar setelah post partum otot – otot berkontraksi, pembuluh – pembuluh darah pada uterus akan terjepit, proses ini akan menghentikan darah setelah plasenta lahir.
  1. Perubahan serviks
Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti corong, karena corpus uteri yang mengadakan kontraksi. Sedangkan servix tidak berkontraksi, sehingga perbatasan antara corpus dan servix uteri berbentuk seperti cincin. Warna servix merah kehitam – hitaman karena pembuluh darah.Segera setelah bayi dilahirkan, tangan pemeriksa masih dapat dimasukan 2 – 3 jari saja dan setelah 1 minggu hanya dapat dimasukan 1 jari ke dalam cavum uteri.
  1. Vagina dan pintu keluar panggul
Vagina dan pintu keluar panggul membentuk lorong berdinding lunak dan luas yang ukurannya secara perlahan mengecil. Pada minggu ke – 3 post partum, hymen muncul beberapa jaringan kecil dan menjadi corunculac mirtiformis.
  1. Perubahan di peritoneum dan dinding abdomen
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir berangsur-angsur ciut kembali. Ligamentum latum dan rotundum lebih kendor dari pada kondisi sebelum hamil.
KUNJUNGAN NIFAS
Tujuan kunjungan masa nifas yaitu:
  1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
  2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
  3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
  4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
Kunjungan masa nifas terdiri dari :
1). Kunjungan I : 6 – 8 jam setalah persalinan
Tujuannya :
a). Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
b). Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, merujuk bila perdarahan berlanjut.
c). Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
d). Pemberian ASI awal.
e). Melakukan hubungan antara ibu dan bayi.
f). Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi
2). Kunjungan II : 6 hari setelah persalinan
Tujuannya :
a). Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
b). Menilai adanya tanda–tanda demam infeksi atau perdarahan abnormal.
c). Memastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman dan istirahat.
d). Memastikan ibu menyusui dengan dan memperhatikan tanda – tanda penyakit.
e). Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari– hari.
3). Kunjungan III : 2 minggu setelah persalinan.
Tujuannya : sama dengan di atas ( 6 hari setelah persalinan )
4). Kunjungan IV : 6 minggu setelah persalinan.
Tujuannya :
a). Menanyakan ibu tentang penyakit – penyakit yang dialami.
b). Memberikan konseling untuk KB secara dini
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN PADA MASA NIFAS
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum.
Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
  1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
  2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
  3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
  4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.
  5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
  6. Memberikan informasi dan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.
  7. Melakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
  8. Memberikan asuhan kebidanan secara professional.
Pada masa nifas bisa terjadi berbagai kemungkinan komplikasi dan diperlukan deteksi dini komplikasi pada masa nifas.
Deteksi Dini Komplikasi pada Masa Nifas yaitu :
  1.      Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam yang melebihi 500ml setelah bersalin didefinisikan sebagai perdarahan pasca persalinan, terdapat beberapa masalah mengenai definisi ini :
  • Perkiraan kehilangan darah biasannya tidak sebanyak yang sebenarnya, kadang-kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur dengan cairan amnion atau dengan urine, darah juga tersebar pada spon, handuk dan kain di dalam ember dan lantai.
  • Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar Hb normal akan dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal pada anemia. Seorang ibu yang sehat dan tidak anemia pun dapat mengalami akibat fatal dari kehilangan darah.
  • Perdarahan dapat terjadi dengan lambat untuk jangka waktu beberapa jam dan kondisi ini dapat tidak dikenali sampai terjadi syok.
Penilaian resiko pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan akan terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penanganan aktif kala III sebaiknya dilakukan pada semua wanita yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan insiden perdarahan pasca persalinan akibat atonia uteri. Semua ibu pasca bersalin harus dipantau dengan ketat untuk mendiagnosis perdarahan fase persalinan.
  1.    Infeksi Masa Nifas
Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi setelah persalinan, Infeksi masa nifas masih merupakanpenyebab tertinggi AKI. Infeksi alat genital merupakan komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas kesaluran urinary, payudara, dan pasca pembedahan merupakan salah satu penyebab terjadinya AKI tinggi. Gejala umum infeksi berupa suhu badan panas, malaise, denyut nadi cepat. Gejala lokal dapat berupa Uterus lembek, kemerahan dan rasa nyeri pada payudara atau adanya disuria.
  1.     Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Penglihatan Kabur
Gejala-gejala ini merupakan tanda-tanda terjadinya Eklampsia post partum, bila disertai dengan tekanan darah yang tinggi.
  1.     Pembengkakan di Wajah atau Ekstrenitas.
  2.     Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih
Pada masa nifas dini sensitifitas kandung kemih terhadap tegangan air kemih di dalam vesika sering menurun akibat trauma persalinan serta analgesia epidural atau spinal. Sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa tidak nyaman, yang ditimbulkan oleh epiosomi yang lebar, laserasi, hematom dinding vagina.
  1.     Payudara yang Berubah Menjadi Merah, Panas, dan Terasa Sakit.
Disebabkan oleh payudara yang tidak disusu secara adekuat, putting susu yang lecet, BH yang terlalu ketat, ibu dengan diet jelek, kurang istirahat, anemia.
  1.     Kehilangan Nafsu Makan Dalam Waktu Yang Lama
Kelelahan yang amat berat setelah persalinan dapat mengganggu nafsu makan,sehingga ibu tidak ingin makan sampai kelelahan itu hilang. Hendaknya setelah bersalin berikan ibu minuman hangat,susu,kopi atau teh yang bergula untuk mengembalikan tenaga yang hilang. Berikanlah makanan yang sifatnya ringan,karena alat pencernaan perlu istirahat guna memulihkan keadaanya kembali.
  1.     Rasa sakit,merah,lunak dan pembengkakan di kaki
Selama masa nifas dapat terbentuk thrombus sementara pada vena-vena manapun di pelvis yang mengalami dilatasi.
sumber : https://leeseungwi.wordpress.com/2014/09/04/tanda-bahaya-dan-komplikasi-masa-nifas/

Read Users' Comments (0)

Kehamilan Abnormal

KEHAMILAN-KEHAMILAN YANG BERMASALAH

KEHAMILAN DI LUAR KANDUNGAN

Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan, artinya bahwa sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma tidak menempel di dalam rahim. Sel telur yang sudah dibuahi bisa menempel di tuba falopii, ovarium, perut atau leher rahim. Apabila konsepsi menempel pada salah satu organ-organ itu, konsepsi tidak bisa berkembang menjadi embrio karena organ tersebut tidak cukup memiliki ruang ataupun jaringan yang bersifat melindungi seperti rahim. Jika embrio sampai tumbuh, calon ibu beresiko mengalami perdarahan dan terancam. Janin kehamilan ektopik hampir tidak pernah lahir hidup, bahkan biasanya gugur pada delapan minggu pertama. Gejalanya adalah mual muntah, pusing, lemah dan rasa sakit pada salah satu bagian di perut bawah serta disertai perdarahan ringan. Jika tuba falopii pecah, akan terjadi perdarahan dalam yang sangat serius serta timbul rasa sakit sampai calon ibu bisa pingsan.
Tindakan untuk mengatasi masalah tergantung pada lokasi dan usia kehamilan. Bila masalah ini terdiagnosa pada awal kehamilan, anda akan disuntik methotrexate untuk menggugurkan konsepsi tersebut. Jika kehamilan sudah beberapa minggu, anda perlu di operasi untik mengangkat konsepsi itu keluar. Konsepsi bisa juga dikeluarkan melalui laporoskopi, operasi dengan invasi minimal terhadap tubuh. Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik masih bisa hamil normal dan sehat pada kehamilan berikutnya.

KEHAMILAN DENGAN KISTA

Kista adalah kantung berisi cairan yang muncul secara tidak normal dalam jaringan tubuh. Kista dapat muncul di berbagai organ tubuh. Salah satunya pada indung telur. Kista yang muncul di dalam indung terur bisa sebesar kacang atau bahkan besar sekali, lebih besar dari ukuran bayi. Kebanyakan jenis ini tidak berbahaya dan sering ditemukan pada wanita usia subur. Beberapa dapat menyebabkana perdarahan dan rasa sakit. Ada pula kista yang berupa karsinoma (bibit kanker). Bila kista ini merupakan bibit kanker, anda perlu berkonsultasi pada dokter onkologi.
Gejalanya adalah rasa sakit pada perut bawah, otot pelvis, vagina, paha, dan punggung bawah. Rasa sakit ini bisa terasa terus menerus atau hilang timbul. Gejala lainnya adalah rasa mual, muntah, pertambahan berat badan, kelelahan, pertumbuhan rambut di tubuh dan wajah meningkat. Timbulnya kista jenin ini dapat berpengaruh pada siklus menstruasi dan timbulnya rasa sakit sebelum atau pada masa menstruasi.
Tindakan untuk mengatasi kista tergantung pada ukuran, gejala, dan jenis keganasan kista tersebut. Kista ada berbagai macam. Dokter anda akan menentukan perawatan setelah pemeriksaan menyeluruh. Bila kista timbul tanpa rasa ketidaknyamanan, anda hanya perlu pemeriksaan teratur ke ginekolog. Bila ada rasa sakit, diatasi obat seperti ibuprofen atau acetaminophen. Bila kista lebih dari 5 cm, baik anda dalam keadaan hamil maupun tidak, maka kista tersebut harus diangkat melalui operasi. Operasi pengangkatan kista pada wanita hamil harus menunggu sampai janin berusia empat bulan. Pada beberapa kasus, kista bisa hancur dengan sendirinya. Kalaupun kista tidak hancur, janin tetap bisa berpeluang lahir selamat.

KEHAMILAN ANGGUR

Kehamilan anggur adalah kehamilan dengan plasenta yang tidak normal karena masalah yang muncul pada saat sel telur dan sperma bergabung. Masalah ini disebabkan oleh keridaksempurnaan genetik pada saat pembuahan, sehingga ada pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim. Kehamilan anggur jarang menghasilkan embrio yang berkembang. Yang lebih cepat tumbuh justru bahan-bahan pendukung janin ketimbang janin itu sendiri. Bahan bahan ini adalah sel-sel yang berbentuk seperti kumpulan anggur sehingga kehamilan ini popular disebut sebagai hamil anggur. Kehamilan anggur bisa terjadi terjadi tanpa janin sama sekali. Hal ini terjadi ketika sperma membuahi telur yang kosong sehingga tidak ada embrio tetapi hanya ada plsenta di dalam rahim. Plasenta tumbuh dan memproduksi hormon kehamilan sehingga muncul tanda positif pada test pack anda.
Gejalanya adalah pembesaran rahim lebih cepat dari yang semestinya, peningkatan tekanan darah, mual, muntah, vlek, dan perdarahan, serta dapat memilki gejala sakit tiroid. Periksakan leher rahim untuk mengetahui tanda-tanda yang lain seperti rahim membesar atau mengecil, ovarium yang membesar, serta mendeteksi kadar hormon hCG yang abnormal. Kehamilan anggur dapat terlihat melalui usg
Tindakan untuk mengatasinya adalah kuretase. Anda yang pernah mengalami kehamilan anggur perlu menunggu satu tahun sebelum mulai hamil kembali. Bila anda pernah hamil anggur, sebaiknya tidak menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi

sumber : http://bidanku.com/kehamilan-kehamilan-yang-bermasalah

Read Users' Comments (0)

Aturan minum obat antibiotik untuk ibu hamil

Ini Aturan Minum Obat Antibiotik Untuk Ibu Hamil

Antibiotik seakan menjadi jenis obat menakutkan bagi kamu yang sedang hamil. Padahal beragam perubahan alami saat sedang hamil menjadikan tubuh makin rentan terhadap infeksi bakteri. Untuk melawan infeksi bakteri, kamu akan membutuhkan antibiotik.
Sebenarnya tidak semua jenis antibiotik berbahaya untuk ibu hamil. Dokter dapat memilih jenis antibiotik yang dianggap aman untuk ibu dan bayi.
Ini Aturan Minum Obat Antibiotik untuk Ibu Hamil

Kondisi-kondisi yang Membutuhkan Antibiotik

Pertimbangan dokter untuk memberikan antibiotik pada ibu hamil adalah ketika tidak ada pilihan pengobatan lain. Selain itu, risiko dampak antibiotik kepada janin akan diperkirakan juga oleh dokter sebagaimana jika janin lebih berisiko terkena dampak penyakit yang ada, dibandingkan dengan pengobatan itu sendiri, maka dokter akan memilih untuk memberikan antibiotik.
Infeksi bakteri yang paling banyak dialami ibu hamil adalah infeksi saluran kemih dan infeksi streptococcus grup B. Kedua kondisi tersebut sangat membutuhkan antibiotik untuk pengobatannya. Bahkan jika antibiotik tidak diberikan, justru dapat lebih berbahaya bagi janin.
Selain itu, antibiotik juga umumnya digunakan untuk mengobati ibu hamil yang terkena penyakit ginjal (pyelonephritis), radang usus buntu, radang kantong empedu, korioamnionitis atau infeksi pada korion dan amnion.
Antibiotik tidak boleh digunakan secara sembarangan. Antibiotik tidak bisa dimanfaatkan untuk mengatasi pilek dan flu karena antibiotik tidak digunakan untuk mengatasi penyakit akibat infeksi virus. Diare, radang paru, dan meningitis dapat disebabkan oleh virus atau bakteri. Untuk menentukan penyebabnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan sekaligus meminta tes darah atau tes urine.

Antibiotik yang Aman Dikonsumsi Semasa Kehamilan

Penggunaan antibiotik saat hamil tidak perlu ditakuti asal mengikuti resep dan disertai rekomendasi dokter. Beberapa jenis antibiotik yang tergolong aman untuk ibu hamil adalah amoxicillinampicillinpenisilinclindamycinerythromycin, dan nitrofurantoin. Selain mempertimbangkan jenisnya, antibiotik pada ibu hamil juga mempertimbangkan dosis dan jangka waktu konsumsi obat, serta melihat usia kehamilan.
Jenis antibiotik yang berisiko untuk ibu hamil harus dihindari, misalnya antibiotik golongan tetrasiklin. Obat jenis ini berisiko mengganggu kondisi organ hati ibu hamil dan memengaruhi warna gigi pada janin.
Selain itu, kamu juga dapat memerhatikan kategori obat yang diperbolehkan saat hamil. Secara umum, suatu obat-obatan dikelompokkan kepada kategori A, B, C, D, dan X. Obat kategori A dianggap paling aman, sementara obat yang termasuk kategori X dinilai terbukti berbahaya terhadap janin dan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil. Tanyakan kepada dokter mengenai kategori obat yang aman ataupun berisiko untuk kehamilan.

Aturan Cara Pakai yang Penting untuk Diperhatikan

Aturan pakai obat merupakan satu faktor terpenting bagi semua orang, terlebih lagi jika berbicara soal konsumsi antibiotik oleh ibu hamil. Apa saja yang perlu diperhatikan? Kini kamu tidak perlu takut berlebihan lagi dengan konsumsi antibiotik semasa hamil. Meski begitu, penggunaan antibiotik dan jenis obat-obatan lain seharusnya hanya boleh dilakukan melalui konsultasi dengan dokter.
Sumber : http://www.alodokter.com/ini-aturan-minum-obat-antibiotik-untuk-ibu-hamil

Read Users' Comments (0)