Berdirinya Organisasi Kepanduan
Di Indonesia
Disusun Oleh :
Nama :
Anggika Indah Permatasari
Kelas :
XI MIA 2
Guru Pembimbing :
Ibu Andrianti N.
Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung
SMA Negeri 1 Tanjungpandan
Tahun Ajaran 2014 / 2015
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua yang
berupa ilmu dan amal. Dan berkat rahmat dan hidayahnya pula, penulis dapat
menyelesaikan makalah Sejarah ini yang insyaallah tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa adanya bimbingan serta bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima
kasih kepada Ibu Andri selaku guru pembimbing.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan. Penulis membutuhkan kritik, saran, dan
masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam
penulisan ke arah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Amin
Tanjungpandan, 25 Februari 2015
Penulis
Daftar
isi
Halaman
Judul……………………………………………….(i)
Kata
Pengantar……………………………………………....(ii)
Daftar
Isi…………………………………………………….(iii)
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
....................................................................1
B.
Rumusan Masalah
..............................................................2
C.
Tujuan
..................................................................................3
D.
Ruang
Lingkup…………………………………………….3
BAB II . PEMBAHASAN
A. Biografi Baden Powel……………………………………..4
B.
Berdirinya Organisasi Kepanduan di Indonesia…………..7
C. Sejarah Pramuka Siaga, Penggalang, dan Penegak……….9
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................12
B. Saran
...................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
.........................................................................13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk
itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia adalah Gagasan
Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai
negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang
Belanda gagasan itu di bawa ke Indonesiadan didirikan organisasi oleh orang
Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders
Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh
pemimpin-pemimpin gerakan nasional di bentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesi ayang baik dan menjadi kader pergerakan nasional.
Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse
Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).
Dengan
adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka
K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.Dengan meningkatnya
kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi
kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra)
bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931
terbentuklah PAPI (Persatuan Antar PanduIndonesia) yang berubah menjadi BPPKI
(Badan Pusat Persaudaraan KepanduanIndonesia) pada tahun 1938.Pada waktu
pendudukan
Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk
Keibondan, Seinendan dan PETA.Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan di bentuklah
Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai
satu-satunya organisasi kepanduan.Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia
terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi
organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951,
POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan
Kepanduan Puteri Indonesia)Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi
melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan KepanduanIndonesia).
Karena
masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan
gerakan kepanduan Indonesiaakan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi
gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi
kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana
Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs
Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang. Di
dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai
satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang di perkenankan menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama
sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat penulis rumuskan adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana sejarah kepanduaan dunia ?
2. Bagaimana kepanduan bisa masuk ke Indonesia ?
3. Kejadian apa yang melatar belakangi adanya
penggolongan di pramuka ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah kepramukaan dunia
2. Untuk mengetahui bagaimana pramuka bisa masuk
ke Indonesia
3. Agar siswa bisa belajar dari perjuangan
pahlawan terhadap berdirinya organisasi di Indonesia
4. Untuk mengetahui mengapa di beri nama Pramuka
\
D.
Ruang
Lingkup
Pembahasan tentang berdirinya organisasi
kepanduan ini hanya terfokus pada sejarahnya saja, dan tidak termasuk teknik
kepramukaan di dalamnya, karena sesuai dengan tujuan diatas hanya untuk
mengetahui sejarah kepramukaan di Indonesia dan Dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Baden Powel
Gerakan pramuka tak lepas dari riwayat hidup pendiri
Kepramukaan sedunia, yaitu Lord Robert baden Powell of Gilwell yang telah
membuat suatu loncatan dalam sejarah (“Leap of History”) yang mengejutkan
dunia.
BP bertugas sebagai perwira staff dari Pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897) menjadi
kolonel dari pasukan berkuda, Afrika selatan, dan letnan colonel dari Pengawal
Naga ke-5 (5th Dragon Guards, 1897-1899). Karena keberaniannya dan
pengabdiannya selama mempertahankan kota Mafikeng (dulu Mafeking) dari kepungan
musuh, di promosikan menjadi mayor jendral.
Baden powell kemudian kembali ke
Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral. Dianugerahi gelar kesatria
tahun 1909, kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun berikutnya. BP
membentuk the Boy Scouts di tahun 1908, dan dua tahun kemudian BP membantu
mendirikan the Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak-anak da remaja
putri. Selama perang dunia I.
BP dilahirkan di kota London,
Inggris, tanggal 22 Februari 1857 dengan nama lengkap Robert Stephenson Smyth
Baden-Powell, tetapi para pandu (pramuka) biasa memanggil beliau dengan sebutan
Baden-Powell atau BP (bee-pee/bipi), nama
kecil beliau adalah Ste, Stephe atau Stephenson (paling sering dipanggil
dengan nama Steevie). Dan baru dipanggil dengan nama Robert atau Sir Robert, setelah
mendapat gelar kesatria dari raja inggris. Ayah dari BP adalah prof.Domine
Baden Powell seorang guru geometri di Universitas Oxford, Inggris, Beliau
menikah dengan Miss Henrietta Grace Smyth. Baden Powell memiliki Sembilan
saudara yaitu : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta,
Jessie, dan Baden Fletcher.
Di usia 19 tahun, BadenPowell
menamatkan sekolah di Charterhouse School. Kemudian BP memutuskan untuk
bergabung dengan dinas kemiliteran, atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth,
komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Kemudian setelah lulus dari
akademi militer tersebut BP ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu
letnan. Setelah sempat berpindah-pindah , dari satu kota ke kota lain, dari
satu daerah ke daerah lain, bahkan dari satu Negara ke Negara lain. Baden Powel
akhirnya bertugas di Mafeking, sebuah kota di Pedalaman Afrika Selatan. Kota
inilah yang membuat nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya,
karena jasa-jasanya dalam memimpin perthanan kota Mafeking terhadap pengepungan
bangsa Boer selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai
tanggal 18 Mei 1900). Karena jasa-jasa tersebut, pangan BP dinaikkan menjadi
Mayor Jendral. Berita tersebut kemudian sampai juga ke Inggris, membuat seluruh
keluarga BP bangga.
Selama bertugas di Afrika,
Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya
makin bertambah. Karena keberaniannya, Baden-Powell mendapat julukan IMPEESA
dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti, dan Metabele. Impeesa mempunyai
arti “srigala yang tidak pernah tidur”. Hal ini disebabkan karena sifat
waspada, cekatan,dan keberanian Baden-Powell (termasuk tindakan mengambil
kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu). Raja Dinuzulu, adalah raja Zulu dari
1884-1889,raja yang merupakan putra Raja Zulu Cetshwayo, beraliansi dengan para
Afrikaners (orang kulit putih keturunan Belanda) dan bersengketa dengan
sepupunya, Zibhebhu yang didukung Inggris. Dinuzulu lalu dituduh bersalah
melakukan pengkhianatan sehingga diasingkan selama 10 tahun. Dibebaskan tahun
1910, karena dianggap tidak bersalah, Dinuzulu akhirnya meninggal tahun1913.
Pada tahun 1901. Baden Powell
kembali ketanah airnya, inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah
satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula menulis
pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting”.
Pada
tahun 1907Baden Powell mendapat undangan dari perkumpulan Boys Brigade untuk
mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika khususnya dan selama di
dinas ketentaraan pada umumnya, dalam sebuah perkemahan yang diikuti 20 orang
anggotanya. Perkemahan pertama tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea
(Brownsea Island).
Baden Powell pada tahun 1908 menulis
buku “Scouting for Boys”, sebuah mahakarya yang sangat spektakuler. Buku inilah
yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi semakin besar. Buku ini
menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-daerah jajahan. Pada tahun
1910, Baden Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya
adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden Powell berkonsentrasi penuh untuk
mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia. Pada tahun 1912, Baden Powell
mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu di berbagai
Negara. Baden Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden Powell)
pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter,
Heather,Betty.
Pada tahun 1920, para pandu sedunia
berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama.
Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6 Agustus 1920) Baden Powell
diangkat sebagai Chief Scout Of The Worldatau Bapak Pandu Sedunia. Baden Powell
juga dianugerahi gelar Lord Baden Powell Of Gilwell, dengan julukan Baron oleh
Raja George V. setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia
(Sekarang-Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau
Jambore di Australia, BP beserta Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa
akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden Powell
kembali ketanah yang amat dicintainya, Afrika.
Dan
BP menghabiskan masa tuanya di
NYeri, Kenya.Beliau akhirnya wafat pada tanggal 8 Januari 1941 dan dengan
diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke
tempat peristirahatan terakhir.
B. Berdirinya Organisasi Kepanduan di Indonesia
Kepanduan masuk ke Indonesia (pada waktu itu masih
Hindia Belanda, karena negara kita sedang dijajah oleh Belanda) pertama-tama
dibawa oleh orang Belanda. Organisasinya bernama Nederland Indische Padvinders
Vereniging (NIPV) yang artinya adalah Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.
Bangsa kita mulai tertarik pada
organisasi tersebut, dank arena sifatnya yang universal maka organisasi
kepanduan dapat dengan cepat diterima oleh bangsa kita, apalagi kondisi pada
waktu itu sangat memungkinkan. Para remaja dan pemuda kita membutuhkan suatu
organisasi yang dapat menampung aspirasi mereka terhadap tanah airnya.
Sesuatu yang membuat pemerintah
colonial Belanda menjadi cukup khawatir. Oleh karena itu pemerintah kolonial
Belanda melarang bangsa kita mengikuti kegiatan NIPV. Maka berdirilah
organisasi- organisasi kepanduan yang bercirikan nasionalisme, dan organisasi
kepanduan nasional yang pertama didirikan adalah pada tahun 1916. Javaanse
Padvinders Organisatie (JPO) aras prakarsa Sultan Pangeran Mangkunegara VII di
Surakarta. Pendirian JPO ini membuat para remaja dan pemuda di daerah lain
tertarik mendirikan organisasi kepanduan. Yang memang pada waktu itu bisa
dianggap sebagai salah satu cara perjuangan dalam usahanya mencapai
kemerdekaan.
Tonggak kebangkitan bangsa Indonesia
adalah berdirinya organisasi Boedi Oetomo, 20 Mei 1908. Lalu Peristiwa Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 1928, yang menjiwai Gerakan Kepanduan Nasional kita semakin
bergerak maju (merupakan semangat Nasionalisme). Kemudian pemerintah colonial
Belanda melarang pemakaian Istilah Padvinder bagi organisasi-organisasi
kepanduan bangsa kita. Istilah “PANDU” dan “kepanduan” dikemukakan pertama kali
dalam kongres SIAP tahun 1928 oleh KH. Agus Salim di Kota Banjarnegara, Kab,
Banyumas, Jawa Tengah.
Peristiwa bersejarah terjadi saat BP
dan Lady Baden Powell berkunjung ke Hindia Belanda ( Indonesia-sekarang), Pada
tanggal 3 Desember 1934. BP singgah di
Jakarta sepulangnya beliau datang mengikuti
perhelatan Jambore Dunia di New South Wales, Australia. Walau Pandu-pandu
Pribumi kesulitan menemui beliau Peristiwa kunjungan ini sangat bersejarah bagi
perkembangan kepanduan di tanah air. Pandu Indonesia pertama kali mengikuti
Jambore di Jambore Dunia V di Volegenzang, Belanda, di tahun 1937 (Pandu Hindia
Belanda).
Pada jaman pendudukan penjajah Jepang,
organisasi-organisasi kepanduan dilarang sama sekali. Semua organisasi
kepanduan harus bergabung dengan organisasi-organisasi kepemudaan bentukan
Jepang.
Kemudian setelah PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 Agustus
1945, di waktu berkobarnya perang
kemerdekaan, dibentuklah organisasi kepanduan yang berbentuk kesatuan, yaitu
Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Solo, sebagai
satu-satunya organisasi kepanduan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Setelah
pengakuan kedaulatan maka di dalam alam Liberal, terbukalah kesempatan kepada
siapapun untuk membentuk organisasi-organisasi kepanduan. Berdirilah kembali
GW, SIAP, Pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Katolik, KBI dan
lain-lainnya.
Menjelang tahun 1961 berdiri kembali
organisasi-organisasi kepanduan hingga mencapai jumah lebih dari 100
organisasi, yang tergabung ke dalam 3 federasi, yaitu :
-
IPINDO (Ikatan
Pandu Indonesia, 13-09-1951)
-
POPINDO
(Persatuan Organisasi Pandu Puteri, tahun 1945), dan
-
PKPI
(Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesia).
Kemudian terjadi peristiwa penting lainnya adalah
Jambore Nasional Kepanduan Pertama pada masa Pandu (sebelum jadi pramuka),
yaitu diselenggarakan di Pasar Minggu, Jakarta pada tahun 1955 (diselenggarakan
oleh IPINDO). Ketiga federasi tersebut bergabung menjadi satu dalam PERKINDO
(Persatuan Kepanduan Indonesia), sekitar 60 organisasi dengan + 500.000 anggota pandu. Akhirnya,
disadari bahwa banyaknya organisasi kurang baik untuk Persatuan Bangsa, maka
Pemerintah
mengeluarkan KEPPRES No. 238/61 Tentang Gerakan Pramuka, sebagai dukungan
pemerintah terhadap terhadap organisasi kepanduan di Indonesia. Keppres
tersebut di atas ditandatangani oleh Perdana Menteri RI saat itu, Ir.H.Juanda
(Presiden Soekarno sedang mengadakan kunjungan kenegaraan ke Jepang).
Gerakan Pramuka bukan badan pemerintah
semuaorganisasi kepanduan melebur diri masuk menjadi anggota Gerakan Pramuka,
kecuali organisasi-organisasi berhaluan kiri/komunis. Mulailah Gerakan Pramuka
berkembang menjadi organisasi yang disegani. Kemudian hingga saat ini telah
diselenggarakan beberapa kali Jambore Nasional (Jamnas), Pertemuan besarnya
para Pramuka Penggalang se-tanah air. Jambore ini dilaksanakan setiap lima
tahun sekali. Pada mulanya sering diselenggarakan di ibu kota Negara, Jakarta,
namun seiring waktu kegiatan Jambore sudah dilaksanakan berpindah-pindah dari
satu daerah ke daerah lainnya. Tahun 1981, Jamnas Pramuka Indonesia di
selenggarakan bersamaan dengan Jambore Asia Pasific 6th.
Organisasi Gerakan Pramuka pada saat ini telah
menjadi organisasi yang dapat diandalkan.
Dalam hal itu tidak terlepas dari jerih payah para pandu dalam membangun
kerangka organisasi dan para pramuka dalam membentuk organisasi Gerakan Pramuka
seperti sekarang ini.
C. Sejarah
Pramuka Siaga, Penggalang, dan Penegak
Sebagaimana
diketahui, anggota Gerakan Pramuka dapat digolongan berdasarkan usia peserta
didik. Berdasarkan penggolongan ini anggota Gerakan Pramuka dapat dikelompokkan
menjadi pramuka siaga, penggalang, penegak, dan pandega.
Pramuka siaga
merupakan sebutan bagi anggota pramuka yang berusia antara 7 hingga 10 tahun. Penggunaan kata‘siaga’sendiri diambil dari romantisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia di
mana tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia, ditandai dengan lahirnya Boedi
Oetomo pada tahun 1908 menjadi pertanda rakyat Indonesia tengah '”menyiagakan”
diri untuk mencapai kemerdekaan.
Pramuka penggalang merupakan penggolongan
sekaligus sebutan bagi anggota pramuka yang telah berusia antara 11 hingga 15
tahun. Seorang pramuka resmi menjadi penggalang selain telah menginjak usia 11 tahun.
Penggunaan istilah ‘penggalang’, sebagaimana
istilah-istilah lainnya dalam kepramukaan, diambil dari romantisme sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Kata ‘penggalang’ merujuk kepada ‘masa
penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa’ yang sitandai dengan berlangsungnya
Konggres Pemuda Indonesia yang kemudian menghasilkan ‘Sumpah Pemuda’ pada
tanggal 28 Oktober 1928.
Pramuka Penegak
merupakan golongan sekaligus sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berusia
antara 16 sampai dengan 20 tahun. Tingkatan golongan pramuka penegak ini
merupakan penggolongan pramuka berdasarkan usia didik setelah pramuka siaga
(usia 7 – 10 tahun) dan pramuka penggalang (usia 11 –15 tahun). Penggunaan istilah ‘penegak’, sebagaimana istilah lainnya dalam
kepramukaan, diambilkan dari romentisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Kata ‘penegak’ (kata dasar ‘tegak’) merujuk pada tahap keberhasilan bangsa
Indonesia dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tahap tegaknya
(berdirinya) negara Indonesia ditandai dengan proklamasi kemerdekaan yang
dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tahap ini didahului oleh tahap-tahap
sebelumnya seperti penyiagaan bangsa dan penggalangan persatuan dan kesatuan
yang mana kedua tahapan itu kemudian dijadikan nama golongan anggota Gerakan
Pramuka siaga dan penggalang.
Sangga
adalah satuan terkecil dalam penegak , yang berarti gubug atau rumah kecil di
sawah (saung). Berikut adalah beberapa pengertian dari nama sangga :
1. Sangga Perintis, mengandung pengertian
perintisan / pelopor dalam kebijakan. nama sangga perintis diambil dari peristiwa
perjuangan dari para pahalwan bangsa diberbagai daerah di Indonesia sebelum
tahun 1908,yaitu saat dimana bangsa indonesia masih dalam masa penjajahan,dan
bangsa indonesia mulai merintis dan
menyatukan kekuatan untuk berjuang untuk melawan para penjajah .
2. Sangga Pencoba, mengandung pengertian
keberanian mencoba segala sesuatu yang positif.
nama
sangga pencoba diambil dari peristiwa berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei tahun
1908. Pada tanggal ini telah terjadi peristiwa Kebangkitan nasional dimana
bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui oranisasi nasional, yang
sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 300 tahun sebelumnya. NB :
Dalam teori / materi lain menerangkan bahwa sangga pencoba, diambil untuk
mengenang sejarah kelam terjadinya pengkhiatan G30S/PKI ,dimana terjadi upaya
mengganti palsafah hidup NKRI dari pancasila menjadi Komunis.
3. Sangga Penegas, mengandung pengertian
kemampuan mengambil keputusan yang arif dan bijaksana. sangga penegas diambil dari peristiwa yang terjadi pada tahun
1928,yakni pada peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober saat kongres
pemuda II.pada saat inilah bangsa indonesia mulai menyatukan para pemuda
diseluruh daerah di indonesia untuk berjuang dan berdiri dari ketertindasan.
4. Sangga
Pendobrak mengandung pengertian keberanian mengemukakan kebenaran dan melawan
kemungkaran. nama pendobrak
diambil untuk mengingat kita akan titik puncak perjuangan para pahlawan yang
telah berjuang baik dengan kekuatan fisik maupun yang telah memproklamasikan
kemerdekaan indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.karena berkat perjuangan
para pahlawan inilah kita bisa menikmati kemerdekaan hingga saat ini.
5. Sangga Pelaksana, mengandung pengertian
keberanian melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab. sangga pelaksana
mengingatkan kita pada peristiwa setelah tahun 1945 hingga sekarang,saat
indonesia masuk pada masa pembangunan,sangga ini juga mengingatkan kita untuk
mengisi kemerdekaan,agar perjuangan para pahlawan tidak sia-sia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak orang yang belum tau bahwa gerakan pramuka
memiliki sejarah yang panjang terhadap masa penjajahan, para pemuda telah
berusaha untuk mendirikan sebuah organisasi yang mendidik karakter bangsa,
karakter budaya Indonesia yang sudah di kagumi bangsa lain jangan sampai pupus
oleh gesekan mental generasi muda yang lebih menyenangi budaya asing.
B. Saran
Makalah ini di ambil dari berbagai sumber, untuk
lebih mendalami isi dan apa saja yang ada di Pramuka bisa di baca dalam website
yang tercantum pada daftar pustaka. Selanjutnya Penulis menyampaikan permohonan
maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan ataupun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata semoga
makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai
sejarah kepanduan.
Daftar Pustaka
BOB
Sunardi, Andri. 2014. Boyman ragam
latihan pramuka. Bandung : Nuansa Muda
Abbas,
Amin. 2008. pedoman lengkap gerakan
pramuka. Jawa Timur : Halim Jaya
http://pgsd7.blogspot.com/2013/02/makalah-pramuka.html
http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-siaga.html?m=1
http://pramukaria.blogspot.com/2013/05/mengenal-pramuka-siaga.html?m=1
0 Response to " "
Post a Comment