Laporan praktikum sediaan dan pengecatan preparat

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI PERKEMBANGAN
SEDIAAN DAN PENGECATAN PREPARAT
Dosen Pengampu  : dr. Riswan Hadi Kusuma M.Sc.,Sp.PK



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVtyzPbaTcNCgJvSVsjCvqIApd_ny7n6_cP9UuiZfa3l4afqgElIGSVKwWY3nNvmoNMghXGYNYUcvfrjdkw6A4TyhrsXWGFjPPjLjwEMbZYxHHCZY1blVxbI_xye6IfFTrrsRuEEpi-PHW/s1600/logo+respati+hitam+putih.jpg










Di susun oleh :
Nama :
Anggika Indah Permatasari
NIM :
16140121
Kelas B.13.2



UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI D IV BIDAN PENDIDIK
TAHUN 2016



Sediaan Dan Pengecatan Preparat

1.        Tujuan :
Untuk mempelajari bentuk-bentuk bakteri dengan cara pengecatan Gram
2.      Waktu dan tanggal :
Selasa, 4 Oktober 2016
3.      Tempat :
Laboratorium Biologi Universitas Respati Yogyakarta
4.      Alat dan Bahan :
1.    Mikroskop  
2.    Kapas steril
3.    Pipet tetes
4.    kaca preparat
5.    Jembatan pengecatan
6.    Spiritus
7.    Tisue
     Bahan-bahan :
1.    Aquades
2.    Gram A : Carbol gentian violet
3.    Gram B  : Lugol
4.    Gram C : Alkohol 96%
5.    Gram D  : solution fuchein
6.    Bakteri pada lidah

5.      Dasar Teori :
Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu prokariotik yang hidup bebas dan dapat ditemukan di beberapa lingkungan seperti udara, tanah, debu, air, serta hidup di dalam tubuh hewan, tumbuhan, atau manusia. Bakteri tidak dapat dilihat dengan mata tetapi harus menggunakan mikroskop karena bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Selain itu bakteri mudah hidup ditempat yang lembab.
Untuk dapat melihat bakteri maka di kembangkan suatu teknik pewarnaan kepada bakteri agar dapat dilihat. Oleh karena itu bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian- penelitian mikrobiologi. Teknik pewarnaan gram dapat menghasilkan warna merah dan ungu, warna merah ditandai dengan bakteri gram negatif dengan zat pewarna asam sedangkan warna ungu ditandai dengan bakteri gram positif.
Bahan peluntur digunakan untuk melunturkan pada suatu pengecatan dimaksudkan untuk mendapatkan warna contras yang sebaik-baiknya. Bahan peluntur yang paling kuat adalah campuran asam dan alcohol. Bila suatu cat tidak dilunturkan oleh air, maka cat itu di sebut tahan air. Spora bakteri tahan alcohol dan tahan lemah, sedangkan protoplasma bakteri tidak tahan alcohol dan asam. Badan bakteri diphteri tidak tahan air dan alcohol sedangkan poolkarrelnya tahan air dan alcohol.
Jenis pengecatan :
1.      Pengecatan Progresif :
Adalah pengecatan dengan memakai satu macam cat saja, misalnya pengecatan sederhana. Perbedaan warna dari sel-sel atau bagian-bagian sel tergantung dari besar kecilnya affiniteit sel atau bagian sel terhadap cat yang digunakan. Cat yang digunakan : salutio fuchsin, carbol fuchsin, salutio methyleen, dll.
2.      Pengecatan regresif
Pengecatan dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu macam cat dan juga dipergunakan bahan-bahan peluntur. Contoh : pengecatan gram ziehl nelson, pengecatankinyoum gabbett, Niesser dan sebagainya.
3.      Pengecatan majemuk
Adalah pengecatan yang dilakukan dengan satu campurancat yang terdiri dari bermacam-macam cat asam dan basa. Pada pengecatan ini, bermacam-macam cat itu bekerja bersamaan terhadap jaringan, sel atau bagian-bagian sel sesuai dengan affiniteitnya masing-masing sehingga didapatkan warna yang berbeda-beda pula. Contoh : Giemsa, Kiewiet de yong.

6.      Prosedur :
1.      Ambil sample bakteri dari lidah, usap kapas steril kedalam lidah
2.      Usapkan kapas steril tersebut ke kaca preparat hingga terlihat basah
3.      Kemudian letakkan kaca preparat ke jembatan pengecatan
4.      Selanjutnya tetesi kaca preparat dengan cat Gram A selama 3 menit
5.      Cuci dengan Aquades sebentar, kemudian tetesi lagi dengan Gram B diamkan selama ¾ menit.
6.      Kemudian cuci lagi dengan aquades, tetesi lagi dengan Gram C diamkan selama 1 menit
7.      Dan cuci lagi, terakhir tetesi dengan Gram D dan diamkan selama 2 menit
8.      Cuci dengan air, dan biarkan kering dengan sendirinya
9.      Amati di bawah mikroskop

7.      Analisis Data
Bakteri yang Gram + berwarna violet antara lain streptococcus, staphylococcus, bacteri
tbc, bacteri lepra, bacteri antrax, bacteri diphtheria, bacteri tetanus, dan sebagainya.
     Bakteri gram berwarna merah, antara lain : bacteri typhus, bacteri dysenteri, bacteri
influensa, bacteri pest, gonoccooci, bacteri coli, bacteri cholera, dan sebagainya.
            Pada waktu dimasukkan kedalam Gram A, semua bakteri berwarna violet. Kemudian dituangi dengan Gram B, tidak terjadi perubahan-perubahan karena lugol bersifat memperkuat cat Gram.
            Setelah dituangi dengan Gram C, bacteri yang Gram- akan melepaskan cat yang sudah diserap, sehingga tidak bewarna, sedangkan yang Gram+ tetap memegang cat yang sudah diserapnya, jadi tetap bewarna violet.
            Pengecatan dengan sulotio fuchsin (= Gram D) bacteri yang Gram- akan bewarna merah dan bakteri yang Gram + tetap bewarna violet tidak mengambil warna merah dari fuchsin.
8.      Pembahasan
Dari hasil percobaan tidak di temukan bakteri gram dan tidak di temukan epitel pada sample.
Dari hasil pengamatan terhadap percobaan pengecatan dengan gram yaitu pencucian dengan menggunakan larutan iodin dan alkohol. Pengecatan gram ini dilakukan untuk mengenal dan menentukan jenis bakteri. Bakteri gram positif penyusun dinding selnya adalah peptiglotin, polisakarida, dan asam terikoat sedangkan bakteri jenis gram negatif warna yang menempel atau melekat pada bakteri adalah warna hasil merah bukan ungu ataupun biru yang berbentuk coccus (satu-satu), diplococcus (dua-dua) dan streptococcus (bergandeng-gandengan panjang).
9.      Kesimpulan
Bakteri gram positif yaitu jika zat warna tambahan yang ditambahkan terhapus sehingga yang nampak ialah zat warna asli (ungu). Sedangkan bakteri gram negatif jika zat warna tambahan (merah) bertahan hingga zat warna asli tidak tampak.
Fungsi pengecatan terutama memberi warna pada sel atau bagian-bagian struktur sel, menunjukkan distribusi susunan kimia bagian-bagian sel,.



Pengenalan Alat
Tujuan :
Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat yang biasa di gunakan untuk sterilisasi bakteri
Alat dan fungsinya :
Di dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan sifat-sifat dari alat yang digunakan.
1.      Tabung  Vakum adalah tabung yang digunakan untuk pengambilan darah.
Warna Ungu  : berisi Edta, digunakan untuk pemeriksaan darah
Warna merah :  anti korbula atau anti pembekuan
Warna orange : berisi Gel separator  (untuk memisahkan serum dengan darah)
Warna hijau    : berisi Heparin (analisis gas darah, darah arteri)
Warna biru     : berisi Natrium Sitrat digunakan untuk pemeriksaan koagulasi.
2.      Waterbath adalah untuk menghangatkan darah atau sample dengan suhu 37oC.
3.      Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menginkubasi sample, menghangatkan sample, menginkubasi bakteri, dan untuk sterilisasi dengan suhu  +  70oC.
4.      Kompor adalah alat untuk mensterilisasi berbagai macam alat yang akan digunakan
5.      Autoclave  adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi dengan pemanasan bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi
6.      Oven adalah alat yang digunakan untuk memanaskan atau mengeringkan peralatan laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik.
7.      Centrifuge merupakan alat yang berfungsi sebagai pemisah zat dalam cairan darah (serum) yang dapat mengendap dengan cara pemutaran menggunakan kekuatan rotasi.

8.      Cpektofotometer adalah digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik dengan menggunakan sample serum. Cara memisahkan serum dari sel darah yaitu dengan cara sentrifus. 

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Laporan praktikum sediaan dan pengecatan preparat"